JAKARTA,arabaru.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama USAID mengadakan Indonesia Water, Sanitation, Hygiene (WASH) dan Water Resource Management (WRM) Investment Forum di Jakarta pada 17 September 2024. Forum ini diikuti oleh 300 peserta dari sektor swasta dan pemerintah, dengan tujuan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan berkelanjutan di sektor air minum, sanitasi, dan pengelolaan sumber daya air.
Triono Junoasmono, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR, menyatakan bahwa forum ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan layanan air dan sanitasi yang tangguh. Ia menyoroti pentingnya kerjasama untuk mencapai target 100% akses air minum perpipaan di perkotaan pada 2045 dan sanitasi aman sebesar 70%.
Indonesia, dengan populasi 280 juta jiwa, masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lain dalam hal akses air perpipaan. Saat ini, hanya 19,76% rumah tangga Indonesia yang memiliki akses, jauh di bawah Filipina (59%) dan Malaysia (95%). PUPR mencanangkan program 10 Juta Sambungan Rumah (SR) untuk meningkatkan akses, namun masih ada kesenjangan pendanaan sebesar Rp 29,9 Triliun.
Dalam sektor sanitasi, Indonesia juga menghadapi tantangan besar, dengan hanya 12% akses sanitasi aman. Untuk mencapai target 30% pada 2024, diperlukan investasi Rp 140,9 Triliun, dengan kesenjangan pendanaan Rp 65,7 Triliun yang harus diatasi melalui skema pembiayaan alternatif.
USAID, melalui Jeff Cohen, menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong pembiayaan inovatif di sektor air minum dan sanitasi guna meningkatkan ketahanan iklim serta kesehatan masyarakat Indonesia.