Jakarta,arabaru.com – Kolesterol tinggi sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang dapat diabaikan, namun jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan tubuh. Kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya, terutama yang terkait dengan jantung dan pembuluh darah.
Menurut Dr. Aditya Prabowo, seorang ahli jantung dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RJPD) Jakarta, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. “Aterosklerosis adalah kondisi di mana plak yang terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat lainnya menempel pada dinding arteri, mengurangi aliran darah ke organ-organ vital,” jelas Dr. Prabowo.
Jika kolesterol tinggi tidak ditangani, risiko kesehatan yang bisa muncul meliputi:
1. Penyakit Jantung Koroner : Penumpukan plak di arteri koroner dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah ke jantung, yang dapat memicu serangan jantung. Gejala serangan jantung termasuk nyeri dada, sesak napas, dan mual.
2. Stroke: Plak yang pecah di arteri menuju otak dapat menyebabkan stroke, yaitu gangguan aliran darah ke otak. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan otak yang permanen, serta kehilangan fungsi motorik atau bicara.
3. Penyakit Arteri Perifer (PAD) : Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang menuju ke ekstremitas tubuh seperti kaki dan tangan. Ini dapat mengakibatkan nyeri saat beraktivitas, serta masalah serius seperti gangren jika tidak diobati.
4. Gagal Jantung: Kondisi jantung yang disebabkan oleh kolesterol tinggi dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif, yang bisa berujung pada gagal jantung. Gejala gagal jantung termasuk sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan di kaki.
Dr. Prabowo mengingatkan pentingnya deteksi dini dan pengelolaan kolesterol tinggi. “Penting untuk memonitor kadar kolesterol secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga, pola makan yang tidak sehat, atau kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko,” katanya.
Penanganan kolesterol tinggi umumnya melibatkan perubahan gaya hidup, seperti memperbaiki pola makan dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol, meningkatkan aktivitas fisik, serta menghindari rokok dan alkohol. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
“Menjaga kadar kolesterol dalam batas normal adalah kunci untuk mencegah berbagai komplikasi kesehatan yang serius. Mulailah dengan melakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan dokter untuk rencana perawatan yang tepat,” tambah Dr. Prabowo.
Untuk meningkatkan kesadaran akan resiko kolesterol tinggi, kampanye edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung dan melakukan gaya hidup sehat semakin digalakkan. Kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang yang dapat memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. ***CDM