JAKARTA,arabaru.com – Program pompanisasi yang digulirkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam beberapa bulan terkahir mampu memberi harapan baru bagi peningkatan produsi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
D sana, para petani mulai melakukan percepatan tamam untuk yang ketiga kalinya. Padahal sebelumnya mereka hanya satu kali tanam bahkan nyaris tidak bisa berproduksi akibat kekeringan panjang yang melanda seluruh Indonesia.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Agung Widiatmoko mengatakan bahwa salah satu penerima manfaat pompanisasi yaitu para petani di Kampung Laut yang merupakan sentra penghasil beras Kabupaten Cilacap.
“Di wilayah ini tiap tahunnya dari kemarin tidak bisa menanam karena kering. Alhamdulillah setelah adanya pompa, para petani bisa menanam dua kali dan saat ini sedang persiapan tanam untuk yang ketiga kali,” ujar Agung saat memberikan laporan langsung di lokasi pompanisasi melalui program Gaspol TV Tani, Senin, 2 September 2024.
Sebagai informasi, luasan target perluasan areal tanam atau PAT di wilayah sentra ini mencapai 250 hektare yang saat ini mampu mendukung peningkatan produksi secara signifikan. Sementara untuk jumlah pompa bantuan Kementan mencapai 393 unit dan tersebar di brigade Kodim, Poktan dan Dinas.
“Secara umum di Kabupaten Cilacap dengan adanya PAT ini sangat membantu. Alhamdulillah kami di cilacap menerima bantuan untuk pompa 393 unit dan semuanya sudah termanfaatkan. Kita juga bersyukur mendapat bantuan prasarana lain dari kementan,” katanya.
Manfaat yang sama juga dirasakan para petani di Maluku Utara. Mereka menyambut baik program pompanisasi sebagai upaya pemerintah meningkatkan produksi.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kabupaten Maluku Utara, Abdul Syukur Syarif mengatakan bahwa potensi lahan sawah di wilayahnya mencapai 1821 hektare.
“Dan saat ini kami juga sedang mempersiapkan pertanaman padi gogo sebagai bagian upaya kementan dalam meningkatkan produktivitas,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah berupaya keras meningkatkan produksi nasional dengan memperluas areal tanam (PAT) lewat pompanisai dan juga juga irigasi perpompaan. Kegiatan ini berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan saat ini sudah merata di seluruh Indonesia.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moh Arief Cahyono mengatakan bahwa pompanisai merupakan solusi cepat dalam menghadapi Kekeringan panjang akibat gelombang panas yang melanda banyak negara. “Sesuai arahan bapak menteri kami menyebar ke berbagai daerah untuk memastikan program ini berjalan dengan baik,” jelasnya.