JAKARTA,arabaru.com – TransJakarta, layanan angkutan umum berbasis bus di ibu kota, mengumumkan kebijakan baru yang signifikan: menghentikan pengadaan bus berbahan bakar solar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan dari operasional transportasi umum di Jakarta.
Kebijakan ini adalah bagian dari rencana TransJakarta untuk mendukung transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan. Direktur Utama TransJakarta, Riza Deliansyah, menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan pengadaan bus solar didorong oleh komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat adopsi teknologi kendaraan yang lebih bersih. “Kami ingin memastikan bahwa semua armada kami mendukung visi kota yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Riza dalam pernyataan resmi.
Penggantian dengan Bus Listrik dan Hybrid
Sebagai pengganti bus solar, TransJakarta akan fokus pada pengadaan bus listrik dan bus hybrid. Bus listrik, yang tidak menghasilkan emisi gas buang, akan menjadi pilihan utama untuk mengurangi dampak lingkungan dari transportasi umum. Sementara itu, bus hybrid, yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan mengurangi polusi udara.
Saat ini, TransJakarta telah memulai uji coba dan pengadaan bus listrik di beberapa rute. Pengadaan bus-bus ini diharapkan dapat menyusutkan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Untuk mendukung transisi ini, pemerintah provinsi DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran khusus yang mencakup pembelian bus listrik, pembangunan infrastruktur pengisian daya, serta pelatihan untuk operator bus dan teknisi. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan produsen kendaraan untuk memastikan bahwa bus-bus baru yang diadakan memenuhi standar kualitas dan performa yang tinggi.
Dengan penghentian pengadaan bus solar, TransJakarta berharap dapat mempercepat pengurangan emisi karbon dan memberikan layanan yang lebih bersih dan efisien kepada masyarakat. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat mendorong pengembangan lebih lanjut teknologi kendaraan listrik di Indonesia, serta memacu inovasi dalam industri transportasi.
Beberapa pihak, termasuk pengguna dan pengamat transportasi, menyambut baik kebijakan ini sebagai langkah positif menuju lingkungan yang lebih bersih. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai tantangan dalam transisi teknologi dan kebutuhan infrastruktur yang memadai. TransJakarta dan pemerintah provinsi berkomitmen untuk menjawab kekhawatiran ini dengan perencanaan dan implementasi yang matang.
Keputusan TransJakarta untuk menghentikan pengadaan bus solar merupakan langkah strategis dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari transportasi umum di Jakarta. Dengan berfokus pada bus listrik dan hybrid, TransJakarta tidak hanya mendukung visi kota hijau tetapi juga mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.