JAKARTA, arabaru.com- Arab Saudi telah mencapai prestasi signifikan dalam bidang medis dengan menjadi negara pertama yang sukses melakukan transplantasi jantung robotik pada anak. Proses ini dilakukan oleh Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Spesialis King Faisal di Arab Saudi. Transplantasi jantung robotik ini merupakan langkah maju dalam teknologi medis yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan pasien dan meningkatkan tingkat keselamatan operasi.
Pada tanggal 16 September 2024, Rumah Sakit King Faisal melakukan transplantasi jantung robotik pertama kali pada pasien berusia 16 tahun. Operasi ini dipimpin oleh tim dokter yang berpengalaman dan menggunakan teknologi robotik canggih. Proses transplantasi jantung robotik ini melibatkan penggunaan robot yang dapat membantu dokter dalam memotong dan memasang jantung dengan lebih akurat dan cepat. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi waktu operasi dan mengurangi risiko komplikasi.
Operasi transplantasi jantung robotik ini dipimpin oleh tim medis yang dipimpin oleh ahli bedah jantung terkenal asal Saudi, Dr. Feras Khaliel. Proses transplantasi memakan waktu dua setengah jam dan dilakukan dengan menggunakan teknologi robotik canggih. Tim medis melakukan perencanaan teoritis yang terperinci untuk memastikan ketepatan dan mengurangi potensi risiko. Mereka juga berlatih prosedur transplantasi secara virtual sebanyak tujuh kali selama tiga hari sebelum melaksanakan operasi.
Transplantasi jantung robotik ini bukan hanya merupakan sukses medis, tetapi juga merupakan contoh kemajuan teknologi di Arab Saudi. Negara ini telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan teknologi medis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dengan adanya teknologi ini, pasien dapat mendapatkan perawatan yang lebih baik dan lebih cepat, sehingga meningkatkan harapan hidup mereka.
Dalam keseluruhan, transplantasi jantung robotik pertama kali di Arab Saudi merupakan langkah besar dalam sejarah medis dunia. Ini menunjukkan kemampuan Arab Saudi dalam mengembangkan teknologi canggih dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk meningkatkan standar kesehatan dan teknologi medis mereka.