Jakarta,arabaru.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri peluncuran Indonesia Solar Energy Research Centre (ISEREC) yang dilaksanakan di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (2/10/2024). Pembentukan ISEREC merupakan hasil kolaborasi antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Badan Riset Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Indonesia (ITI) dengan Solar Energy Research Institute of Singapore (SERIS) dalam mewujudkan pusat penelitian dan pengembangan energi surya kelas dunia di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kepada Solar Energy Research Institute of Singapore serta Solar Energy Research Institute of Singapore National University of Singapore (SERIS-NUS) dan Sustainable Energy Association of Singapore (SEAS) yang telah memberikan dukungan atas terbentuknya Indonesia Solar Energy Research Centre.
“ISEREC akan fokus pada tiga bidang yaitu pendidikan, teknologi, dan advisory. Dengan dukungan dari SERIS, diharapkan ISEREC dapat menjadi pusat produksi dan mendukung ekosistem semikonduktor di Indonesia,” kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, pembentukan ISEREC menandai langkah penting dalam kolaborasi global untuk penelitian dan pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca nasional sebesar 29% hingga 31,89% dengan upaya sendiri, dan hingga 42,3% dengan bantuan internasional.
Kementerian PUPR turut serta mendukung transisi menuju energi bersih atau energi terbarukan salah satunya melalui pembangunan bendungan multifungsi. Secara keseluruhan sebanyak 248 bendungan telah dibangun Kementerian PUPR guna mendukung ketahanan air dan energi di Indonesia.
“Dari jumlah tersebut, 187 bendungan selesai sebelum tahun 2015, dan 61 bendungan dibangun selama periode 2015-2024, di mana 59 bendungan di antaranya memiliki potensi besar untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan total kapasitas mencapai 4.787 Mega Watt,” kata Menteri Basuki.
Salah satu PLTS terapung yang telah diresmikan adalah PLTS Terapung Cirata di Bendungan Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada 9 November 2023 lalu. Sumber energi listrik tenaga surya tersebut memiliki kapasitas 192 MWp yang mampu melayani hingga 50.000 rumah tangga dan mengurangi emisi karbon sebesar 214.000 ton per tahun.
President of PII Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan gagasan pembentukan Indonesia Solar Energy Research Centre bermula dari inisiasi pada forum Engineering 20 (E20) yang menjadi bagian dalam Engagement Group of G20 di Bali.
“Di bawah platform dan semangat E20 ini pula, telah dimulai sebuah langkah penting menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan peluncuran Indonesia Solar Energy Research Center,” kata Danis Sumadilaga.
j.nh