JAKARTA,arabaru.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan hasil positif dalam angkutan barang dari Januari hingga September 2024, dengan total 50.987.328 ton barang yang diangkut. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana total angkutan mencapai 47.174.683 ton.
VP Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan frekuensi perjalanan dan rute, serta penambahan gerbong batu bara di Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang, sebagai respons terhadap tingginya permintaan pelanggan untuk transportasi barang kereta api.
Dominasi angkutan batu bara tercatat dengan total 40.828.696 ton, atau 80% dari total angkutan barang KAI, yang banyak berfokus di Sumatera bagian selatan untuk mendukung pasokan energi nasional. Selain batu bara, hampir semua komoditas lainnya juga mengalami pertumbuhan positif, dengan kisaran peningkatan antara 5% hingga 71%.
Dalam hal ketepatan waktu, angkutan barang KAI menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari Januari hingga Agustus 2024, tingkat ketepatan waktu keberangkatan mencapai 94,64%, naik dari 92,35% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, ketepatan waktu kedatangan mencapai 90,6%, meningkat dari 86,02% pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini dicapai melalui peningkatan mutu operasional dan perawatan sarana dan prasarana. Ketepatan waktu menjadi salah satu keunggulan transportasi kereta api yang bebas dari kemacetan, sehingga semakin diminati oleh pelanggan dan pelaku usaha.
Anne juga menjelaskan bahwa KAI melayani berbagai komoditas, seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, dan retail. Angkutan barang dengan kereta api menawarkan banyak keunggulan, seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh tenaga profesional.
Salah satu keunggulan kereta api adalah kapasitasnya yang besar. Satu gerbong dapat mengangkut hingga 50 ton, setara dengan dua truk kontainer. Sebuah rangkaian angkutan batu bara di Sumatera dapat menarik 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus, yang jika diangkut dengan truk akan membutuhkan sekitar 120 truk.
“Angkutan barang dengan kereta api jelas lebih efisien dalam biaya logistik, serta mengurangi kemacetan, polusi, dan kerusakan jalan. Ini juga merupakan kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing ekonomi global,” tutup Anne.***LIA