BELITUNG,arabaru.com – Tingkatkan kualitas hidup masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menyelesaikan penataan kawasan permukiman kumuh di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kampong Amau di Kelurahan Parit, Tanjung Pinang, Belitung.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa penanganan permukiman kumuh harus dilakukan secara kolaboratif dan terpadu dengan melibatkan semua pemangku kepentingan hingga selesai.
“Penataan kawasan permukiman kumuh tidak hanya berfokus pada aspek fisik yang terbatas, tetapi juga memerlukan perencanaan dan pengaturan yang menyeluruh. Dengan demikian, penanganan permukiman kumuh dapat dilakukan secara komprehensif, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat,” jelas Menteri Basuki.
Penataan kawasan Kampong Amau seluas 17,29 hektar ini dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bangka Belitung dari Mei 2021 hingga April 2022, dengan anggaran sebesar Rp8,6 miliar yang berasal dari pinjaman Islamic Development Bank (IsDB).
Kasi Wilayah II BPPW Babel, Khoirul Hakim, menjelaskan bahwa pekerjaan penataan ini mencakup pembangunan jalan beton, jalan aspal hotmix, drainase, dan penataan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai taman lingkungan dan taman rekreasi.
“Penataan Kampong Amau berawal dari kawasan permukiman kumuh yang sering terdampak banjir. Penataan dilakukan melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) untuk menangani kawasan kumuh serta meningkatkan sosial dan ekonomi masyarakat,”ucap Khoirul Hakim.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas PUPR Kabupaten Belitung, Masali, mengapresiasi upaya penataan ini. “Kampung ini merupakan daerah cekungan yang sering dilanda banjir. Sebelumnya, banjir akibat hujan dan air pasang bisa berlangsung 2-3 jam, tetapi setelah proyek ini, durasinya berkurang menjadi hanya 30 menit,” jelas Masali.
Salah satu warga Kampong Amau, Mutia, menambahkan bahwa penataan RTH juga telah dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul dan berolahraga. “Di sini dijadikan tempat ibu-ibu senam seminggu dua kali. Anak-anak juga main di sini, ramai,” tuturnya.***LIA