Jakarta,arabaru.com – Indonesia dan Australia berkolaborasi mengatasi tantangan global penyebaran berita palsu di era digital. Lewat Digital Spark Challenge 2024 (Ideathon), kaum muda ASEAN, Timor-Leste, dan Australia mengembangkan insiatif untuk menangkal penyebaran disinformasi dan hoaks.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menyatakan Ideathon memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan ide-ide kreatif dalam mengatasi disinformasi.
“Ideathon menyediakan platform bagi generasi muda untuk mengatasi berita palsu melalui kampanye media sosial. Peserta mengikuti lokakarya untuk memahami berita palsu, mengembangkan ide kampanye, dan menerima bimbingan,” jelasnya dalam Digital Spark Challenge 2024, di Jakarta Selatan, Kamis (03/10/2024).
Sekjen Mira Tayyiba menekankan arti penting mempersiapkan masyarakat yang lebih cerdas dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.
“Dengan platform seperti ini, kita dapat memupuk kerja sama lintas budaya dan memicu kreativitas di antara kita, memberdayakan generasi penerus untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi tantangan global,” tandasnya.
Ideathon 2024 diinisiasi The Asia Foundation dan Love Frankie, bertujuan untuk memberdayakan kaum muda guna menangkal penyebaran hoaks melalui media sosial sebagai alat utama kampanye. Melalui lokakarya pada 30 September hingga 3 Oktober 2024, peserta dibekali keterampilan dan wawasan untuk mengidentifikasi serta mengatasi berita palsu.
Acara ini melibatkan 21 tim yang masing-masing terdiri dari dua peserta, mewakili setiap negara yang berpartisipasi. Selama lokakarya, para peserta mempelajari berbagai topik terkait misinformasi, disinformasi, konten manipulatif oleh kecerdasan buatan (deepfake), ujaran kebencian, intimidasi online, pelanggaran privasi, dan penipuan online. Para peserta didampingi oleh mentor ahli yang membantu mengembangkan kampanye media sosial untuk mengatasi isu-isu tersebut.
Pada acara penutupan, Sekjen Kementerian Kominfo memberikan penghargaan kepada para pemenang. Tim NoFake Duo dari Filipina berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh The Overland dari Australia di posisi kedua, dan Srikandi dari Indonesia di posisi ketiga.
“Kami sangat bangga menyaksikan antusiasme dan ide-ide kreatif dari para peserta yang mampu merumuskan strategi melawan berita palsu dan disinformasi,” ungkapmya
Sekjen Mira Tayyiba juga menegaskan arti penting kolaborasi lintas negara untuk menciptakan ekosistem informasi yang kredibel dan akuntabel di era digital.
“Solusi inovatif yang dihasilkan para peserta adalah langkah signifikan dalam upaya kolektif kita untuk melawan hoaks,” tambahnya.
Ideathon 2024 merupakan bagian dari inisiatif ASEAN Task Force on Fake News yang dipimpin oleh Indonesia. Acara ini juga menjadi ajang penting dalam memperkuat kerja sama regional, mengundang kaum muda berusia 18–25 tahun untuk berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan disinformasi.
Acara ini dihadiri Duta Besar Australia untuk ASEAN H.E. Tiffany McDonald, Asisten Direktur Divisi Budaya dan Informasi Sekretariat ASEAN Jonathan Tan Ghee Tiong, Deputi Wakil Tetap Filipina untuk ASEAN H.E. CDA Elizabeth Te, dan Duta Besar Timor-Leste untuk ASEAN H.E. Natércia Cipriana Coelho da Silva.
j.nh