JAKARTA, arabaru.com- Wasit Ahmed Al Kaf menjadi sorotan utama setelah kepemimpinannya dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Bahrain yang berlangsung pada 10 Oktober 2024. Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 ini menyisakan banyak kontroversi, terutama terkait keputusan-keputusan wasit yang dianggap merugikan Indonesia.
Salah satu momen paling kritis terjadi saat tambahan waktu. Awalnya, wasit memberikan waktu tambahan enam menit, tetapi pertandingan terus berlanjut hingga menit ke-90+9. Dalam situasi tersebut, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan melalui Mohamed Marhoon, yang membuat banyak pihak merasa keputusan Al Kaf tidak adil. Jika waktu tambahan tidak diperpanjang secara berlebihan, Indonesia kemungkinan besar bisa meraih kemenangan.
Keputusan Al Kaf memicu protes keras dari pemain dan ofisial Timnas Indonesia. Manajer tim, Sumardji, bahkan mendapat kartu merah akibat ketidakpuasan terhadap keputusan wasit. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) segera mengajukan protes resmi kepada AFC (Asosiasi Sepak Bola Asia) terkait kinerja Al Kaf, menganggap bahwa keputusan-keputusan tersebut telah merugikan tim Garuda.
Ahmed Al Kaf bukanlah nama asing dalam dunia sepak bola internasional, karena ia dikenal sering terlibat dalam kontroversi. Dalam kariernya, ia telah mengeluarkan total 343 kartu kuning dan 10 kartu merah dalam 114 pertandingan yang dipimpinnya. Keputusan-keputusan kontroversial sebelumnya, termasuk saat memimpin laga Liga Champions Asia dan Piala Asia U-23, juga telah menimbulkan kritik.
Media di Indonesia dan luar negeri langsung melaporkan insiden ini dengan berbagai sudut pandang. Banyak yang menyoroti bahwa keputusan Al Kaf tidak hanya mempengaruhi hasil pertandingan tetapi juga menambah tekanan bagi Timnas Indonesia menjelang laga berikutnya. Dengan reputasi yang sudah tercemar oleh keputusan kontroversial sebelumnya, kepemimpinan Al Kaf dalam laga ini kembali menimbulkan keraguan di kalangan penggemar sepak bola.
Dengan situasi ini, Timnas Indonesia harus segera fokus pada pertandingan selanjutnya melawan China, sambil berharap agar protes mereka dapat membawa perubahan positif dalam pengawasan officiating di pertandingan internasional mendatang.