JAKARTA, arabaru.com- Pertandingan MotoGP Emilia Romagna 2024 telah menyaksikan insiden kontroversial antara pembalap Ducati, Enea Bastianini, dan pembalap Pramac Racing, Jorge Martin. Insiden ini terjadi pada lap terakhir, di mana Bastianini melakukan manuver menyalip Martin, yang kemudian terpaksa keluar lintasan untuk menghindari kecelakaan.
Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, mengecam tindakan Bastianini dan menyatakan bahwa ia harus dihukum atas manuver tersebut. Menurut Marquez, Bastianini harus mendapatkan penalti karena salip Martin terlalu agresif dan membuat Martin keluar jalur.
Keputusan Steward MotoGP akhirnya memilih untuk tidak menyelidiki insiden tersebut, sehingga Bastianini tidak menerima hukuman apa pun. Hal ini telah menimbulkan kemarahan dari beberapa pembalap, termasuk Marc Marquez, yang merasa bahwa Bastianini harus dihukum atas tindakannya.
Dalam sebuah wawancara, Marc Marquez mengungkapkan kesalannya atas keputusan Steward MotoGP dan menekankan bahwa Bastianini harus mendapatkan hukuman karena perilakunya yang tidak etis di lintasan. Kritik ini juga mendapat tanggapan dari tim Ducati, yang menanggapi sindiran Bastianini tentang tim Borgo Panigale yang rela melepas dirinya dan Martin demi Marquez.
Meskipun banyak suara yang mendukung pendapat Marquez, keputusan Steward MotoGP untuk tidak menyelidiki insiden tersebut mengejutkan banyak pihak. Mereka memilih untuk tidak memberikan penalti kepada Bastianini, yang semakin memperkeruh suasana. Hal ini membuat beberapa pembalap merasa bahwa ada ketidakadilan dalam penegakan aturan di lintasan.
Tanggapan dari tim Ducati juga muncul setelah pernyataan Marquez. Mereka membela Bastianini dengan menyatakan bahwa setiap pembalap memiliki hak untuk bersaing secara agresif selama masih dalam batasan yang wajar. Namun, perdebatan mengenai insiden ini menunjukkan betapa pentingnya diskusi tentang etika dan keselamatan dalam dunia balap motor, serta perlunya penegakan aturan yang adil bagi semua pembalap.