JAKARTA,arabaru.com – Resep salad mentimun yang viral di TikTok oleh Logan Moffitt, seorang bintang media sosial asal Kanada, telah menyebabkan kelangkaan mentimun di Islandia. Fenomena ini mengejutkan banyak pihak, mengingat jarak antara Kanada dan Islandia yang mencapai ribuan kilometer.
Logan Moffitt, yang dikenal dengan julukan “The Cucumber Guy,” memiliki hampir enam juta pengikut di TikTok. Salah satu videonya, yang menampilkan cara membuat salad mentimun, telah ditonton hingga 30 juta kali. Video tersebut mendapat perhatian besar dari pengguna TikTok di seluruh dunia, termasuk di Islandia.
Dalam video yang viral tersebut, Moffitt menggunakan gelas plastik besar bertutup untuk membuat salad. Ia memasukkan parutan mentimun dan sedikit krim keju, kemudian menambahkan potongan salmon asap, parutan bawang merah, jus lemon, biji-bijian, dan glutamat sebagai penyedap rasa. Setelah semua bahan dimasukkan, ia menutup gelas dan mengocoknya hingga tercampur rata, menciptakan salad mentimun yang segar dan siap dinikmati.
Menurut Moffitt, rasa salad ini sangat enak dan bisa membuat siapa saja ketagihan untuk terus menambah porsinya. Kombinasi bahan yang sederhana namun kaya rasa ini ternyata berhasil menarik perhatian para pecinta kuliner, termasuk di Islandia.
Popularitas video ini tak hanya membuat penggemar Moffitt mencoba resep tersebut, tetapi juga memicu krisis pasokan mentimun di Islandia, sebuah negara yang terkenal dengan bentang alamnya yang spektakuler, iklim dingin, dan gunung berapi aktif.
Islandia, dengan populasi sekitar 400.000 orang, dikenal sangat menyukai mentimun. Negara ini memproduksi sekitar enam juta mentimun setiap tahun di rumah kaca mereka, yang setara dengan sekitar 15 mentimun per orang. Namun, setelah Moffitt mengunggah resep salad mentimun tersebut, dan beberapa influencer Islandia ikut membagikan resep itu di media sosial pada awal Agustus, permintaan akan mentimun di Islandia meningkat drastis.
Supermarket lokal di Islandia melaporkan kekurangan mentimun karena tingginya permintaan yang tiba-tiba. Akibat kelangkaan ini, Islandia terpaksa mengimpor mentimun dari Belanda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang melonjak. Import mentimun ini merupakan langkah yang cukup jarang terjadi, mengingat Islandia biasanya mampu memenuhi kebutuhan mentimunnya sendiri dengan hasil produksi lokal.
Para pakar menyatakan bahwa fenomena ini menunjukkan betapa besar pengaruh media sosial dalam mengubah pola konsumsi masyarakat secara cepat dan tidak terduga. “Kita melihat bagaimana satu video sederhana bisa mempengaruhi pasar secara signifikan,” ujar seorang pengamat tren media sosial.
Sementara itu, Moffitt mengaku tidak menyangka bahwa videonya akan berdampak sejauh ini. “Saya hanya berbagi resep favorit saya, dan ternyata banyak orang yang suka,” katanya. Moffitt berharap krisis ini dapat segera diatasi dan masyarakat tetap bisa menikmati salad mentimun tanpa kesulitan mendapatkan bahan utama.
Krisis ini juga membuka mata banyak pihak tentang pentingnya mengelola sumber daya pangan dengan lebih bijak di era digital, di mana informasi dapat menyebar dengan sangat cepat dan memiliki dampak yang luas.
***MIC