Jakarta, arabaru.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen menjaga seluruh aset berupa ranah dan bangunan yang diamanahkan pemerintah. Upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab KAI dalam mengelola dan mengoptimalkan aset negara.
“Selain bergerak di jasa angkutan kereta api, KAI juga terus mengoptimalkan aset berupa tanah dan bangunan yang dimilikinya melalui berbagai bentuk kerja sama komersial. Pada tahun 2022 KAI berhasil menertibkan 933.058,21m2 lahan dan bangunan perusahaan dengan nilai aset Rp1.696.107.018.408, kemudian pada tahun 2023 KAI kembali berhasil menertibkan lahan dan bangunan seluas 729.680,32m2 senilai Rp2.086.050.525.471, dari Januari hingga September 2024 KAI berhasil menertibkan aset seluas 475.955,93m2 dengan nilai Rp731.528.021.963,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Kinerja penertiban aset KAI merupakan hasil kolaborasi yang solid antara KAI dan berbagai stakeholder seperti pemerintah, BPN, Kejaksaan, TNI, Kepolisian, serta stakeholder lainnya. Kerjasama tersebut tentunya sangat penting dalam memastikan proses penertiban berjalan lancar dan efektif.
Dengan langkah-langkah yang diambil tersebut, KAI berharap dapat terus meningkatkan pengelolaan aset dan memberikan kontribusi positif bagi negara serta masyarakat.
“Empat tahun sejak Pandemi Covid-19 dimulai serta tambahan amanah proyek penugasan lain berupa memimpin penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta – Bandung, aset KAI tumbuh sangat signifikan hingga 53%, yakni menjadi 81,37 T pada akhir tahun 2023. Secara rata-rata, total aset KAI tumbuh 15,23% per tahun sejak tahun 2020, dan kedepannya pertumbuhan ini akan terus terjaga seiring dengan kenaikan operasional KAI di masa mendatang,” jelas Anne.
Anne menjelaskan, pertumbuhan Aset KAI didorong oleh keinginan perusahaan untuk terus melakukan investasi khususnya peningkatan kualitas aset tetap berupa peremajaan armada sarana lokomotif, kereta, gerbong hingga fasilitas prasarana stasiun di seluruh wilayah operasi. Disamping itu perusahaan juga senantiasa konsisten dalam berinvestasi dan menyelesaikan proyek penugasan strategis pemerintah khususnya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
“Berdasarkan Laporan Tahunan KAI tahun 2023, aset KAI secara historis pada tahun 2020 tercatat Rp53,2 Triliun, kemudian bertumbuh menjadi Rp62,8 Triliun pada 2021. Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi Rp71,6 Triliun tahun 2022, dan pada akhir tahun 2023 aset KAI telah mencapai Rp81,3 Triliun,” ungkap Anne.
Peningkatan Aset tersebut juga serta merta meningkatkan kinerja perusahaan, menutup tahun 2023, KAI berhasil mencatatkan perningkatan pencapaian kinerja dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,87 T atau lebih tinggi 11% dari periode sebelumnya (2022: Rp1,68 T). Pencapaian positif ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan KAI yang secara konsisten terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif perusahaan secara berkelanjutan.
“KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung proses penertiban aset pertanahan dan bangunan di KAI sehingga berjalan dengan lancar. Hal ini tentunya sebagai komitmen bersama menjaga aset yang dimiliki negara yang diamanatkan kepada KAI serta memberikan kontribusi lebih dari perusahaan kepada Negara,” tutup Anne.
jnh