Jakarta, arabaru.com – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) mengadakan serangkaian lokakarya untuk meningkatkan kesadaran tentang keselamatan pelayaran di kapal-kapal penumpang. Kegiatan lokakarya keselamatan yang menggandeng Kementerian Perhubungan RI sudah digelar di empat kapal PELNI sejak Agustus hingga akhir Oktober kemarin.
Direktur Armada dan Teknik PELNI Robert MP Sinaga mengatakan, kegiatan lokakarya keselamatan ini merupakan inisiatif Manajemen, termasuk Dewan Komisaris PELNI. “Sebagai penyedia jasa transportasi, keselamatan pelayaran merupakan prioritas kami. Untuk itu, lokakarya ini menjadi momen untuk mengasah keterampilan kru kapal dalam menangani situasi darurat,” ujar Robert.
Sebagai perwakilan Manajemen, Robert menambahkan, dirinya mengingatkan kepada seluruh kru kapal untuk selalu menerapkan manajemen keselamatan kapal selama pelayaran.
“Dan yang tidak kalah penting adalah konsisten melakukan latihan darurat atau safety drill, agar saat keadaan darurat terjadi, setiap kru kapal mengetahui dan menjalankan perannya secara efektif dan mampu menangani situasi darurat dengan cepat,” terangnya.
Rangkaian lokakarya keselamatan PELNI dimulai di KM Bukit Raya pada pelayaran Tanjung Priok, Jakarta menuju Kijang pada 22-24 Agustus 2024, disusul KM Gunung Dempo (Jakarta – Makassar, 29 Agustus – 1 September); KM Dobonsolo (Jakarta – Surabaya, 2-3 Oktober); dan terakhir di KM Ciremai (Surabaya – Jakarta, 30-31 Oktober).
Pada lokakarya di KM Ciremai kemarin, PELNI menghadirkan sejumlah narasumber dari Kementerian Perhubungan RI. Narasumber tersebut antara lain penilik teknis kapal Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub RI Hendra Arthur Toloh, dan Subkoordinator Penumpang Kelas Ekonomi dan Pelayaran Rakyat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub RI Andre Zulfa.
Sementara itu, turut mendampingi dari manajemen PELNI adalah Komisaris Utama PELNI Muhammad Awaluddin, Komisaris Independen PELNI Kristia Budiyarto, Direktur Armada dan Teknik PELNI Robert MP SINAGA, dan Kepala DPA QHSSE Fauzi Indrijanto Nugroho. KM Ciremai pada pelayaran Surabaya – Jakarta dinakhodai oleh Capt. Roberto Matualage.
Sebagai informasi, seluruh kapal penumpang PELNI telah dilengkapi berbagai tipe alat keselamatan, seperti jaket penyelamat, kapal sekoci, hingga perahu karet. Di seluruh kapal penumpang PELNI total tersedia 72.816 jaket keselamatan, 1.794 unit life-raft dengan total muat 44.850 orang, dan 226 unit sekoci dengan total muat 25.805 orang.
PELNI juga sudah memasang alat keselamatan marine evacuation system yang berbentuk jaring seluncur. Alat keselamatan ini memungkinkan evakuasi penumpang yang berada di atas kapal menuju perahu karet penyelamat.
Sementara itu, Kepala DPA QHSSE PELNI Fauzi Indrijanto menyebutkan bahwa seluruh kapal PELNI saat ini tengah dalam proses mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3.
“Akhir tahun ini pelaksanaan audit eksternal sudah dijadwalkan untuk KM Kelud, KM Lawit, KM Nggapulu, KM Wilis, dan KM Sirimau
Ditambah pula di tiga kapal barang Logistik Nusantara. Untuk pedoman Sistem Manajemen Mutu sendiri sudah kami terapkan di seluruh kapal penumpang,” tutur Fauzi.
jnh